Bagi Anda yang senang jalan-jalan, anjuran untuk tidak keluar rumah selama beberapa waktu setelah melahirkan tentu bisa menyiksa. Kalau pun boleh bepergian, paling sebatas kontrol rutin ke dokter. Idealnya, Anda harus menunggu hingga 2–3 bulan untuk bisa jalan-jalan bersama si kecil. Apalagi, jika Anda hendak membawanya jalan-jalan ke tempat wisata seperti gunung atau pantai.
Jalan-jalan bersama bayi tentu perlu persiapan ekstra. Namun, kerepotan tersebut bisa diminimalisasi jika Anda tahu tips dan trik yang tepat. Anda hanya perlu mengenali jam rutin si kecil dan usahakan untuk tidak mengganggu jadwal hariannya. Karena pada usia lebih kecil, bayi merasa nyaman dengan rutinitas. Ini memberikan ia rasa aman karena bisa memperkirakan apa yang terjadi selanjutnya. Oleh karena itu, berjalan-jalan ke tempat wisata dengan bayi seperti pantai mungkin saja dilakukan.
Sumber : nappy-nomad.com
Pada dasarnya, jauh lebih mudah berwisata dengan bayi daripada dengan anak balita. Karena saat usia bayi, si kecil masih relatif anteng dan belum banyak aktivitas. Asal didekap atau dipeluk dalam gendongan oleh Ibu atau Ayah, ia sudah merasa nyaman. Hanya saja, kekhawatiran terhadap situasi yang terlalu ramai, tempat yang mungkin kurang bersih, hingga kerepotan membawa barang sering menahan para orang tua untuk membawa anaknya bepergian.
Padahal, justru anak harus dibiasakan pergi ke tempat ramai sejak dini. Hal ini akan membantu anak bersosialisasi dan beradaptasi dengan lingkungan baru. Plus, ia juga belajar mengenal orang lain di luar Ayah, Ibu, atau saudaranya. Nah, jika Anda sedang bersiap-siap jalan-jalan ke pantai bersama si kecil, coba simak 5 tips berikut ini.
Sumber : birthphotographyperth.com.au
Seperti telah disebutkan di atas, bayi sangat menyukai rutinitas. Usahakan jadwal hariannya tidak berubah meski Anda tengah membawanya bepergian. Misalnya, Anda tiba di lokasi pada pukul 8 pagi, bersamaan dengan jadwal menyusuinya. Setiba di pantai, segera susui si kecil sebelum melakukan aktivitas lainnya.
Sumber : wanderluststorytellers.com
Matahari bisa bersinar sangat terik dan cuaca pantai lebih panas daripada biasanya. Namun, angin yang berembus terbilang cukup sejuk dan adem. Anda hanya perlu mencari tempat nyaman untuk berteduh, sehingga si kecil bisa menikmati suasana pantai tanpa merasa kepanasan.
Sumber : babysoundasleep.co.uk
Karena udara pantai begitu panas, jangan pakaikan baju tebal pada si kecil. Pilihlah baju yang menyerap keringat, mengingat bayi sangat mudah berkeringat. Jika Anda khawatir dengan kencangnya angin laut, pakaikan saja baju lengan panjang yang tidak terlalu tebal dan topi yang bisa menghangatkan kepalanya.
Sumber : safesportid.com
Seberapa jauh lokasi pantai yang dituju dari rumah atau tempat menginap? Sebaiknya pilih pantai yang tidak terlalu lama perjalanannya, agar si kecil tidak lekas bosan di jalanan. Lalu, waktu berkunjung yang tepat adalah pagi atau sore hari. Pagi hari menjadi waktu paling pas untuk berjemur sambil menghirup segarnya udara pantai. Maksimal durasi berkunjung adalah 3 jam.
Sumber : barefootblonde.com
Kecuali pantai yang Anda tuju sudah memiliki jogging track atau jalur khusus pejalan kaki dengan paving block rapi, pertimbangkan dengan masak-masak apakah perlu membawa stroller. Lebih baik jika Anda memakai gendongan untuk membawa bayi daripada kereta bayi. Membawa bouncer portable bisa jadi pilihan sebagai tempat buaian bayi selama di pantai. Untuk bayi yang lebih besar, Anda bisa mengajaknya bermain di bibir pantai agar ia bisa menikmati suasana.
Mana dari 5 tips wisata ke pantai dengan bayi yang sudah Anda coba lakukan? Dengan menerapkan tips tersebut, wisata dengan bayi pun lebih mudah dan menyenangkan. Jangan lupa gunakan asuransi perjalanan New Travel Safe dari ACA agar liburan Anda bersama keluarga lebih aman dan nyaman. Selamat mencoba!
(ana)